Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut Jakarta terasa lebih dingin saat malam hingga pagi ketika musim kemarau.
Penyebabnya adalah minimnya awan, sehingga terasa panas di siang hari namun dingin saat malam.
"Pasalnya, pada waktu malam, pelepasan panas bumi ke atmosfer tidak lagi terjebak oleh awan yang menutupi langit," kata Kepala Subbidang Analisis Informasi Iklim BMKG Pusat Adi Ripaldi seperti dilansir Antara, Senin (15/7/2019).
Adi mengatakan hal yang wajar dan sudah menjadi karakter umum musim kemarau jika malam hingga dini hari udara wilayah DKI Jakarta terasa lebih dingin.
Adi menyebutkan suhu minimum wilayah DKI Jakarta tercatat 22 derajat Celsius, sedangkan suhu maksimum 32 derajat Celsius.
Rata-rata suhu harian DKI Jakarta adalah 28-30 derajat Celsius.
Ia mengatakan suhu pagi hari pada pukul 08.00-09.00 WIB berkisar pada angka 26-27 derajat Celsius.
Suhu udara terus meningkat seiring dengan penyinaran matahari.
"Semakin panas dan akan maksimum berkisar pada pukul 13.00-14.00 WIB," katanya.
Suhu minimum di wilayah DKI Jakarta terjadi sekitar pukul 02.00-03.00 WIB.
Seperti dilansir Antara, suhu udara di wilayah Pasar Baru, Jakarta Pusat, sekitar pukul 05.15 WIB terasa agak dingin daripada biasanya.
Seorang warga Gang Kelinci, Pasar Baru, merasa suhu udara agak dingin dari bisanya sehingga membuatnya tidak kuat untuk mandi pagi.
Padahal, lanjut Yuli, hari sudah menunjukkan hampir pukul 05.30 WIB. Cahaya pagi sudah mulai muncul ke permukaan.
0 comments:
Post a Comment