Tips Travelling dan Gaya Hidup Milenial

Tuesday, 10 September 2019

Hei Brother, Ini Cara Dapat Pasangan Yang Benar-Benar Sesuai Keinginan Kamu!

Kemarin saya nge-date bareng istri di Mal Taman Anggrek seperti suami teladan pada umumnya. Di tengah-tengah asik memadu kasih, istri tersayang tiba-tiba ngidam sebuah minuman bubble populer dan memutuskan untuk mencari minuman tersebut. Setelah setengah jam berputar-putar dan tidak menemukan, saya bilang ke dia: “Kita ke Central Park aja yuk, malnya deket banget di sebelah, di sana sudah pasti ada, dan kita sama-sama tahu tempatnya.”

Tapi istri bersikeras ingin tetap di Taman Anggrek dan akhirnya … menyerah lalu membeli minuman lain. Sambil bersungut-sungut menyeruput minumannya, di mobil dia mengomel-ngomel tentang minuman tersebut dan berbagai hal yang harusnya dilakukan si pembuat minuman agar minuman tersebut bisa seenak minuman yang dia inginkan.

TING! Tiba-tiba saya sadar ….

Ini proses romansa bagi banyak pria di luar sana!

Banyak pria sudah tahu pasangan seperti apa yang mereka mau, tapi tidak menemukannya di pergaulannya. Namun, bukannya keluar ke pergaulan di mana wanita yang mereka inginkan jelas-jelas ada, mereka TETAP ngotot mencari di pergaulan mereka! 

Lalu setelah lama tidak menemukan, mereka menyerah dan menurunkan standar. Tak ada rotan, akar pun jadi. Mereka pun mengesampingkan kekurangan-kekurangan calon pasangan dan menerima SIAPA SAJA yang tersedia di depan mereka.

Yang cuek banget ya tidak apa-apa, yang beda agama okelah, yang abusive dan kasar juga nanti pasti berubah, yang sibuk banget juga tak apalah, bahkan pacar orang pun boleh karena sudah terpaksa banget.

Setelah jadian dengan wanita yang tidak sesuai standar tersebut, apa yang terjadi?

Hubungan diisi dengan ratusan komplain, tuntutan, dan keluhan tentang pasangan yang harusnya begini begitu agar berubah jadi sesuai dengan apa yang dia inginkan. Tak jarang, sebagian komplain tersebut bertebaran di media sosial dan dibaca orang-orang. Saya yakin Anda pasti pernah membaca selentingan keluh kesah hubungan seperti itu.

Seluruh yang saya ketik ini terasa familiar bagi Anda?

Lex dePraxis, master coach lainnya di Kelas Cinta pernah menulis di salah satu email, “Cinta adalah transaksi. Pergaulan adalah pasarnya.”

Kalau Anda tidak berada di banyak pasar, Anda akan MISKIN romansa. Semakin luas pergaulan Anda, semakin BESAR pula kesempatan Anda untuk menemukan wanita yang sehobi, sepemikiran, sepemahaman, dan barangkali punya satu tujuan seperti Anda.

Jadi keluarlah bergaul, terutama ke pergaulan di mana wanita yang Anda inginkan berada. Bila Anda ingin pasangan yang seagama, bergaulah ke komunitas yang sebagian besar anggotanya satu agama dengan Anda. Bila ingin pasangan seorang pengusaha, merapatlah ke komunitas pengusaha. Selama Anda mau melebarkan sayap ke pergaulan yang sesuai dengan keinginan Anda, besar kemungkinannya Anda akan menemukan pasangan seperti yang Anda mau.

“Tapi saya super pemalu bro. Cara bergaul asyik aja saya gak tahu, apalagi buat dapat pasangan,” keluh Anda.

Ya saya sangat mengerti kalau buat sebagian orang, membuka diri ke pergaulan baru itu susahnya bukan main. Kening Anda berlumuran keringat karena bingung mau ngobrolin apa. Apalagi kalau di komunitas baru itu ada wanita yang sesuai kriteria Anda banget, semakin deras pula keringat Anda. Pikiran Anda terbagi jadi dua: di satu sisi ingin balik ke pergaulan lama yang itu-itu saja, di sisi lain Anda berteriak-teriak ingin akrab dengan orang-orang baru karena tidak mau miskin romansa cuma karena pergaulannya diam di tempat.

Anda harus pilih pikiran yang mana, tapi ingat! Kedua-duanya punya konsekuensi sendiri. Memilih yang pertama akan membuat Anda nyaman dan lega luar biasa karena tidak perlu bersusah payah beradaptasi dengan pergaulan baru, tapi resikonya Anda akan mendapat pasangan di bawah standar Anda. Memang kemungkinan berhasil dapat pasangan idaman masih terbuka, tapi tidak banyak yang seberuntung itu. Silakan tunjuk saudara/teman/sahabat yang berhasil dapat pasangan idaman meski tidak bergaul ke mana-mana, apa yang membuat Anda yakin bisa sama beruntungnya seperti mereka?

Bila Anda memilih bergaul di banyak tempat, maka seperti yang saya bilang tadi, sangat besar kemungkinannya Anda akan memiliki banyak pilihan calon pasangan. Tugas Anda cuma mendekati mereka, lalu seleksi hingga tersisa satu calon pasangan yang BENAR-BENAR sesuai keinginan Anda. Resikonya? Anda harus menyempatkan waktu sedikit lebih banyak di luar untuk bertemu orang-orang baru, beradaptasi dengan pergaulan baru, dan Anda harus berlelah-lelah mengasah skill ngobrol Anda karena untuk akrab dengan orang baru, maka obrolan Anda harus berkualitas, tidak bikin ngantuk, tidak garing, dan menarik siapa pun yang mendengarnya.

Mau pilih yang mana? Pilihan Anda akan berpengaruh ke masa depan Anda. Yang pasti, pilihan pertama tidak akan membuat Anda ke mana-mana.

Saya paham kesusahan Anda karena saya punya puluhan teman yang romansanya penuh luka cuma karena malas/terlalu malu bergaul. Saya tidak mau Anda bernasib sama seperti mereka. Jika saya beritahu Anda tips dan trik bergaul yang asyik, plus cara menggaet pasangan di komunitas itu, maukah Anda berjanji untuk keluar dari zona nyaman Anda?
Share:

Monday, 9 September 2019

Perkara Membanding-bandingkan Pasangan Dengan Mantan

Apa Anda pernah dibanding-bandingkan dengan orang lain?

Bagaimana rasanya? Sakit atau menyelekit?

Saya rasa tidak ada yang suka dibanding-bandingkan. Apalagi kalau dibanding-bandingkan dengan orang yang keuangannya lebih bagus, badannya lebih proposional, wajahnya lebih simetris, atau masa depannya lebih cerah dari Anda. Semakin sering dibandingkan, emosi Anda semakin meletup-letup “Saya sama dia kan latar belakangnya beda, jangan dibandingkan gitu woy!”

Meski tidak ada yang suka, sadarkah Anda kalau Anda pun sering membandingkan orang terdekat dengan orang lain; termasuk membandingkan pasangan?

Nah, sebelum lanjut membaca, coba ingat-ingat lagi kapan terakhir kali Anda membandingkannya dengan orang lain?

Sebulan yang lalu? Seminggu yang lalu? Kemarin? Atau baru saja?

Tahukah Anda kalau sebagian besar perbandingan itu muncul karena Anda terlanjur nyaman dengan perlakuan mantan di masa lalu, sedangkan pasangan yang sekarang tidak/belum mampu memberikan Anda perlakuan yang sama?

Misalnya nih, dulu mantan Anda rajin mengantar jemput Anda pakai mobil, mentraktir Anda ke restoran mewah, mengirimi Anda uang saku, dan ribuan perlakuan spesial lainnya. Namun, Anda tidak mendapat perlakuan seperti itu dari pasangan sekarang. Boro-boro mentraktir Anda ke restoran mewah, mengantar jemput saja masih pakai sepeda motor kreditan.

Perlakuan-perlakuan yang serba kurang itu akhirnya membuat Anda mengingat-ingat masa lalu dan mulai membandingkan pasangan dengan mantan. Di titik ini, tidak masalah kalau cuma membandingkannya dalam pikiran, tapi jadi banjir masalah kalau Anda sampai membicarakannya ke pasangan. Harapannya, dengan membanding-bandingkannya dengan mantan, maka ia akan memperlakukan Anda sama persis seperti perlakuan mantan. Dan Anda pun mendapat kenyamanan dan kemewahan itu lagi.

Itu kan yang Anda mau?

Sayangnya, hasil yang Anda dapat NOL BESAR.

Bukan kenyamanan yang Anda dapat, tapi seonggok luka dalam hubungan. Pasangan Anda JELAS tidak mau dibandingkan dengan mantan karena mereka adalah dua orang yang berbeda; baik dari fisik, masa lalu, sifat, maupun latar belakang keuangan. Ketika dia menolak berubah, Anda semakin MENEKANNYA dengan cara mengumbar kelebihan-kelebihan mantan lebih banyak lagi. Dia ngotot tidak mau berubah, Anda pun ngotot ingin dia berubah. Mantab sudah.

Kalau gesekan-gesekan konfliknya sudah banyak, Anda bisa tebak sendiri akhir hubungannya seperti apa.

Ketika seseorang dibandingkan, maka ada harga diri yang dipertaruhkan di sana. Pasangan akan merasa selama ini dirinya selalu di bawah mantan Anda, sehingga apa pun yang dia lakukan tidak akan membuat Anda puas. Dengan kata lain, Anda sama saja merendahkan harga diri pasangan dengan cara menaikkan nilai-nilai yang dimiliki mantan.

Kesel? Pastinya.

Jadi jauhkan mulut Anda dari kata-kata seperti: “Mantanku dulu suka menjemputku sepulang kerja”, “Kok kamu gak seperti mantanku yang selalu ngasih aku hadiah?”, “Beb, masa temanku dibelikan tas mahal sama pacarnya, kok kamu nggak?”  atau yang lebih parah “Bukannya mau bandingkan sih, tapi mantanku jauh lebih perhatian daripada kamu.”

Coba saja ucapkan kata-kata tersebut di depan pasangan dan saya jamin Anda bentrok saat itu juga.

Berharap pasangan melakukan apa yang Anda suka itu wajar, tapi jangan disampaikan lewat perbandingan. Sampaikan lewat komunikasi yang santai, misalnya: “Beb, aku suka deh waktu kamu jemput aku pulang kerja. Aku mau dong dijemput tiap hari”, “Ulang tahun nanti aku mau hadiah ini dong Sayang. Semampu kamu aja,” dan sebagainya. Cara begitu jauh lebih baik daripada lewat sindiran perbandingan!

Perbandingan SELALU menyakitkan, mau bagaimanapun cara Anda menyampaikannya. Anda harus hindari itu sebelum terlambat.

Pasangan Anda ingin membuat kisah baru bersama Anda, bukannya membantu Anda mengulang kisah lama. Anda pun memilih pasangan yang sekarang karena ingin meninggalkan masa lalu bukan?

Meski negatif, perbandingan bisa membuat pasangan menjadi lebih baik jika dibandingkan dengan dirinya sendiri di masa lalu. Terutama kalau ada aspek-aspek kebaikan pasangan di masa lalu yang tidak ia teruskan sekarang.

Contohnya, dulu dia sangat rajin memberi kecupan di kening Anda sebelum berangkat kerja. Sekarang dia langsung pergi kerja begitu saja tanpa pamit. Perbedaan kelakuan dia yang dulu dan yang sekarang bisa Anda sampaikan lewat perbandingan: “Dulu aku suka banget kalau kamu cium kening aku sebelum kerja. Kok sekarang keningku gak pernah dicium lagi?”

Nah kalau perbandingannya seperti itu, saya yakin pasangan Anda akan berpikir ulang tentang kebaikan-kebaikannya di masa lalu. Hasilnya, kemungkinan besar ia akan mengulangi lagi kebaikan itu untuk Anda.

Anda sampai di sini paham?

Apa pun yang dibandingkan dengan mantan, teman, orangtua, dan orang lain SELALU berakhir buruk. Its not good, its unhealthy!

Tapi bagaimana kalau pasangan yang malah suka membanding-bandingkan Anda dengan mantannya?

Langsung bicarakan tegas kalau relationship ini kalian yang menjalani, bukan antara dia dengan mantan atau orang lain. Dulu pasangan saya sering keceplosan membandingkan saya dengan temannya, jawaban saya: “Well you’re with me now, not with him.” Titik.

Kalau dia masih ngotot membanding-bandingkan gimana dong?

Ya sesekali bandingkan juga dia sama orang lain, biar tahu rasa. Asal jangan keterusan dan tetap TEGASKAN bahwa Anda tidak mau dibandingkan dengan orang lain. Mau bagaimanapun, ini hubungan kalian berdua; bukan bertiga, berempat, atau berlima.

Mulai sekarang jadilah lebih dewasa dalam menjaga relationship dan BERHENTI membanding-bandingkan pasangan sebelum terlambat. Kalau salah satu pihak sudah merasa dirinya lebih rendah dari orang lain, bisa dipastikan hubungan Anda tidak akan bertahan lama. Sayang sekali kan kalau hubungan harus berakhir gara-gara keseringan dibanding-bandingkan?

Saya teringat kata-kata rekan saya, Lex dePraxis: “Perbedaan tidak menyebabkan konflik, cara seseorang mengomunikasikan perbedaanlah yang menyebabkan konflik.” Jika perbedaan disampaikan dengan perbandingan, hasilnya adalah konflik. Namun, bila Anda dan pasangan tidak membanding-bandingkan perbedaan dan mau menerima perbedaan, maka tidak akan ada konflik yang tercetus. Logika sederhana untuk menjaga hubungan.
Share:

Sunday, 8 September 2019

Mengapa Aku Masih Tetap Sendiri Padahal Aku Sudah Cantik dan Berkualitas?

Ada seorang pria menarik yang baru-baru ini mengusik perhatian Anda dan Anda pun berencana untuk PDKT dengannya. Tapi, jangankan kencan; untuk menyapa atau chatting ke dia saja Anda sungkan bukan main. Anda pusing delapan keliling, bingung harus bagaimana. Padahal kalian sudah bertukar nomor, atau cuma sekadar bertukar kartu nama saat menghadiri makan malam mewakili perusahaan.

Karena bingung tidak tahu mau bagaimana, akhirnya yang Anda lakukan cuma menunggu keajaiban; berharap suatu saat dia akan membaca nama Anda di tumpukan kartu namanya. Anda membatin “Kalau sudah jodoh nggak akan ke mana kok.”

Tahu-tahu sepulang kantor, Anda melihat pria tersebut lagi duduk sendirian di kafe favorit Anda. Wajah Anda yang tadinya kusut langsung cerah. Lagi-lagi Anda membatin: “Wah, cowok inceranku. Kok bisa kebetulan gini ya. See, kita memang jodoh! Tapi, dia lagi nunggu siapa ya?”

Karena penasaran, Anda berinisiatif untuk mengamatinya dari jauh. Iya, MENGAMATINYA DARI JAUH. Anda pun mencari kursi kosong dan menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Lalu seorang wanita menghampirinya. Anda langsung siaga satu. “Siapa itu? Wait!”

“Duh, sorry banget aku telat. Parkirku terlalu jauh. Jadi kudu jalan kaki.”

“Santai. Aku juga belum lama disini. Nggak rugi juga aku nunggu kamu.”

“Ternyata kamu lebih cakep daripada di foto ya. Aku nggak salah pilih teman kencan.”

“Thanks. Aku suka dengan cewek sepintar dan seatraktif kamu. Anyway, mau order apa kita?”

Geledek meledak nyaring di kepala Anda. Dia sedang kencan sama wanita! Bagaimana bisa?

Lutut Anda lemas, patah hati, dan merana. “Harusnya aku yang duduk di situ tadi, bukan wanita itu!”

Anda mulai menyalahkan dia. Mengapa dia tidak menghubungi Anda? Mengapa dia tidak mulai duluan? Mengapa dia harus berkencan dengan wanita itu? Lalu Anda pun berpikir negatif tentang diri Anda. Apa aku kurang menarik untuk didekati? Apa aku kurang cantik? Apa aku tidak berkualitas? Mengapa tidak ada yang melihat kebaikanku? Benar kata orang-orang. Semua laki-laki sama saja.

Ladies, stop berpikir terlalu jauh. Saya mengerti bagaimana perasaan Anda. Mengesalkan memang, tapi mari kita bedah pikiran Anda. Benarkah ini murni kesalahan pria?

BUKAN. Ini MURNI kesalahan Anda.

“Lho, kenapa aku yang disalahkan? Salah dia dong yang nggak mau mulai duluan.”

Kalau memang Anda benar-benar menyukainya, mengapa tidak Anda saja yang BERINISIATIF mulai duluan? Mengapa Anda harus menyalahkan dia?

“Lah, gengsi dong.”

“Ih, masa cewek mulai duluan?”

“Aku takut dicuekin.”

“Aku kan nggak tau apa dia punya pacar atau belum?”

“Aku nggak tahu mesti ngomong apa buat kenalan.”

Ya sudah. Saya ucapkan selamat menjomlo seumur hidup!

Kalau Anda benar-benar ingin berkencan dengan pria, coba reset ulang otak Anda dari segala ketakutan yang tadi sudah Anda sebutkan. Tiup jauh-jauh semua asumsi dan pikiran-pikiran negatif tersebut. Jadilah open minded, lalu segera beraksi. Ini sudah 2019, kisah cinta Anda harus lebih baik dari tahun kemarin.

“Aku harus apa? Hubungi dia duluan? Memangnya gak ada cara lain?”

Hmm, belum mulai pendekatan saja sudah ribet begini, bagaimana Anda bisa punya pasangan?

Hanya ini cara termudah untuk segera punya pacar, Ladies. Anda tidak ingin menyesal karena pria yang Anda suka disamber wanita lain lagi kan?

Kesalahan terbesar wanita (termasuk Anda) adalah MALAS MULAI duluan. Anda berekspektasi bahwa prialah yang seharusnya melakukan hal tersebut. Tugas Anda hanya duduk manis pasif menunggu mereka beraksi.

Apa cara ini berhasil? Iya. Berhasil. Tetapi itu dulu saat manusia berhenti berburu mammoth dan mulai bercocok tanam. Sejak Negara Api menyerang, metode ini terlanjur kadaluwarsa karena para pria sudah bosan ditolak oleh wanita-wanita pasif seperti Anda.

Tidak ada aturan baku siapa yang harus memulai duluan untuk PDKT. Harga diri Anda tidak akan berkurang cuma karena Anda mengirim pesan “Hai” kepadanya. Anda pasti punya smartphone kan? Mengapa tidak dipakai untuk sesuatu yang baik?

“Oke, yang kamu sampaikan benar. Lalu, aku harus apa untuk membuatnya tertarik? Aku nggak punya ide bagaimana memulai duluan. Kan nggak mungkin aku cuma mengirim pesan ‘hai lagi ngapain, udah makan belum’ doang. Aku saja malas kalau ada pria yang kirim pesan macam ini. Apalagi dia.”

Nah, sepertinya Anda sudah mulai pintar. Baiklah, saya beri Anda beberapa bocoran chat yang bisa dipakai untuk mendekati gebetan. Bila direspon sama dia, ya syukur. Bila tidak, copy paste saja pesan yang sama ke gebetan Anda lainnya.

  1. Ciyee, grogi ya bingung mau nyapa apa? :p
  2. Display picture kamu pasti diedit berjam-jam yah?
  3. Boleh ajak ngobrol lho, aku nggak gigit. Palingan nyubit. :D
  4. Hai. Pak Raden? Astaga bapak gimana kabarnya? Saya mau minta tandatangan untuk pembebasan lahan lho, pak. Bisa kita ketemu hari ini?
  5. Hai, ini aku. Selamat yah, kamu terpilih menjadi orang ke-3 yang berkesempatan ngobrol denganku hari ini. Silakan beri emotikon senyum untuk melanjutkan pesan.

Perhatikan deh kelima contoh chat pembuka ini cukup unik, seru, dan no hard feeling. Jadi, kalau Anda punya 5 calon gebetan potensial, kirim saja 1 template pesan di atas ke mereka lalu lihat ada berapa orang yang merespon. Kemudian cari 5 calon potensial gebetan lain dan gunakan 1 template chat lagi ke mereka dan cek lagi bagaimana responnya. Begitu seterusnya sampai ada yang tertarik magnet pesan Anda. Selanjutnya Anda tinggal membimbingnya ke jalur kencan pertama, kencan kedua, kencan ketiga, kencan keempat, dan tanpa disadari … SELAMAT! Kalian sudah jadi pasangan!

Itu kan yang Anda mau ?

Jika Anda rajin melakukan hal ini, tidak ada lagi kata patah hati dalam kamus Anda karena ada BANYAK stok pria yang bisa Anda dekatĂ­ dengan mudah cuma lewat chatting. Anda juga bisa menyeleksi pria mana yang sesuai dengan standar Anda untuk bisa berkencan dengan Anda. Jadi, Anda tidak perlu buang-buang waktu untuk bertemu dengan pria yang ‘bukan kamu banget’.

Atau, bisa juga karena mereka sibuk mengurusi pekerjaannya sehingga tidak sempat membalas pesan Anda.

Atau, karena mereka belum beli paket internet.

Atau, karena handphone mereka dicopet saat berhenti di lampu merah.

Atau, karena mereka terlalu gugup membalas pesan Anda sampai jari-jari tangannya beku.

Atau, karena mereka muak dengan suasana perkotaan dan memilih menjalani kehidupan liar di hutan yang tidak ada sinyal.

Apa pun itu, kali ini BUKAN kesalahan Anda. Bukankah Anda sudah membuka hati dan bertindak duluan untuk mereka? Justru itu jadi salah mereka karena malah menutup hati dari orang yang semenarik dan sebaik Anda.

Enaknya lagi, ebook PDK-Text for Ladies tidak cuma berisi ratusan contoh chat yang menarik pria, tapi juga padat materi-materi bergizi:

  • Empat strategi dasar memancing pria lewat chatting
  • Di mana saja kolam-kolam yang tepat untuk memancing pria idaman.
  • Bagaimana cara PDKT dengan santai tanpa tanpa baper.
  • Apa yang harus dijawab jika dia bertanya hal-hal rutin.
  • Bagaimana mengetahui apa dia sudah layak diajak kencan atau belum.
  • Memilih intro yang tepat agar terlihat berbeda dari orang lainnya.
  • Mempersiapkan diri saat ditanya hal-hal yang membosankan.
  • Cara mengubah pertanyaan basi menjadi topik yang menggairahkan.
  • Cara mengirim pesan pemanasan sekaligus ke beberapa gebetan.
  • Menciptakan topik obrolan perandaian yang membuat dia makin berimajinasi.
  • Kata dan kalimat yang membuatnya makin berinvestasi ke Anda.
  • Bagaimana meningkatkan ketertarikan dengan cara memelintir kata-katanya dan membantahnya.
  • Cara bermain sensual tease dan jokes yang dengan baik tanpa merugikan diri sendiri ataupun image diri.
  • Kalimat yang akan membuatnya memikirkan Anda terus menerus setelah pulang dari kencan.
  • Bagaimana caranya memainkan strategi Maju Dua Langkah Mundur Satu Langkah.
  • Apa yang harus dihindari ketika sedang meladeni chatting dan curhatan.
  • Bagaimana menyusun topik dan konteks agar dia berinisiatif mengajak kencan.
  • Cara mengajaknya berkencan tanpa terlihat agresif ataupun ngarep.
  • Teknik-teknik yang akan mempercepat jadian.
  • Berbagai contoh percakapan chatting asli yang bisa langsung Anda gunakan.
  • Dan puluhan pelajaran berharga lainnya!
Share:

Saturday, 7 September 2019

Tempat Wisata di Magelang yang Wajib Dikunjungi

Indonesia terbentang dari Sabang sampai Merauke, dihiasi sebanyak enam pulau-pulau besar yang berisikan 34 provinsi. Meskipun demikian, banyak orang yang belum mengenali Tanah Air sebagai negara yang kaya akan tempat wisata, dan lebih memilih untuk terbang ke negeri orang saat liburan. Padahal, Indonesia tak melulu hanya Pulau Bali dan Lombok, tak semata hanya Raja Ampat atau Taman Laut Bunaken.

Cobalah berkunjung ke Jawa Tengah, tepatnya ke Magelang, sebuah wilayah perbatasan antara Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Tak terlalu santer terdengar, karena kota ini tak sebesar Semarang atau Surakarta. Namun, destinasi wisatanya tak kalah dari wilayah-wilayah lain di sekitarnya. Yuk, jelajahi Magelang dengan berkunjung ke 15 destinasi wisata ini!

1. Taman Kyai Langgeng
Tempat wisata di Magelang yang satu ini adalah sebuah taman rekreasi berbasis edukasi untuk buah hati dan keluarga. Kyai Langgeng sendiri merupakan seorang pejuang kemerdekaan pada masa pemberontakan bersama Pangeran Diponegoro yang mana makamnya bisa Anda temukan di salah satu area di taman seluas 5 hektare ini. Selain itu, terdapat berbagai fasilitas dan beragam wahana permainan seru yang bisa Anda coba di tempat wisata di Magelang ini. Hutan buatan menjadi pemandangan alam paling menakjubkan yang akan setia menemani kunjungan Anda.

Tak hanya wisata alam, Anda juga bisa mengajak buah hati untuk mencoba serunya wahana air, edukasi, petualangan, permainan, hingga berwisata religi. Meskipun demikian, Anda akan dikenakan biaya tambahan pada beberapa wahana, seperti misalnya pada wahana water ball, kolam renang, dan flying fox.

Berlokasi di Jalan Cempaka No. 6 Kota Magelang, Taman Kyai Langgeng tak jauh dari pusat perbelanjaan Artos Magelang. Taman ini buka setiap hari hingga pukul 16.30 WIB dengan harga tiket masuk sebesar Rp25.000 saja.

2. Gereja Ayam
Tempat wisata di Magelang yang satu ini adalah sebuah gereja yang memang bentuknya menyerupai seekor ayam duduk dengan mahkota di atas kepalanya. Destinasi wisata ini mendadak amat populer sejak digunakan sebagai salah satu latar di film legendaris Ada Apa dengan Cinta 2. Bentuk bangunannya yang unik menjadi salah satu daya tarik utama gereja ini.

Gereja Ayam memiliki empat tingkatan. Di tingkat pertama, Anda akan menemukan luasnya ruangan gereja yang biasanya digunakan sebagai tempat ibadah. Lalu, naik satu tingkat, Anda akan menemukan leher ayam dan paruhnya yang bergincu di tingkat berikutnya. Di tingkatan terakhir, yaitu di bagian teratas, Anda akan disuguhi dengan pemandangan alam yang luar biasa indah.

Gereja Ayam terletak di Dusun Gombong, Desa Kembanglimus, Kabupaten Magelang, tepatnya sejauh 2,5 kilometer dari Candi Borobudur. Jika ingin berkunjung, siapkan uang tiket masuk sebesar Rp5.000 saja.

3. Bukit Tidar
Disebut sebagai “Pakunya Tanah Jawa”, Bukit Tidar biasanya digunakan sebagai tempat berlatih Akademi Militer setempat. Asal mula nama Tidar pun tak sembarangan. Konon katanya, pada zaman dahulu, setiap orang yang berkunjung ke bukit ini selalu meninggal, atau dalam Bahasa Jawa disebut dengan “modar”. Ari kata Tidar sendiri pun “mati” atau “modar”.

Deretan pohon pinus yang menjulang tinggi membuat tempat wisata di Magelang ini masih tampak asri dan segar. Berjalan kaki sedikit, Anda akan menemukan sebuah makam keramat yang kabarnya adalah penakluk bukit ini, yaitu Syaikh Subakir. Tak jauh dari makam Syaikh Subakir, ada sebuah makam lainnya milik Kyai Sepanjang, yaitu tombak empunya Syaikh Subakir yang panjangnya hingga tujuh meter.

4. Candi Borobudur
Berkunjung ke Magelang tak akan lengkap tanpa menginjakkan kaki di salah satu tempat wisata di Magelang yang paling tersohor di dunia, Candi Borobudur. Candi yang dibangun pada rentang abad ke-18 Masehi oleh kaum Dinasti Syailendra ini telah dinobatkan sebagai salah satu warisan dan keajaiban dunia.

Melangkahlah ke dalamnya, dan Anda akan dibuat takjub dengan banyaknya arca. Kabarnya, ada sekitar 504 arca yang ada di bangunan bercorak Buddha ini. Meniti tangga hingga ke puncak, terdapat sebuah stupa berukuran besar yang dikelilingi oleh 72 stupa kecil lengkap dengan arca di dalamnya. Konon, jika tangan Anda mampu menyentuh tangan arca, apa pun keinginan Anda akan segera terwujud.

5. Candi Mendut
Candi memang telah menjadi sebuah destinasi wisata yang amat menarik untuk dikunjungi. Kembali pada masa beratus tahun silam membuat kita mengerti bagaimana kisah-kisah kerajaan yang telah ada saling berebut kekuasaan. Salah satu candi yang wajib Anda tuju saat berkunjung ke Magelang adalah Candi Mendut.

Berdasarkan catatan yang ditulis oleh seorang arkeolog bernama J.G. de Casparis, Candi Mendut dibuat oleh kaum Dinasti Syailendra pada tahun 824 Masehi, tepatnya pada masa pemerintahan Raja Indra. Namun, bangunan ini sempat menghilang, dan ketika ditemukan dan disusun kembali pada tahun 1836 silam, bagian atapnya tidak pernah ditemukan.

Masih dari catatan yang sama, dituliskan bahwa pada masa itu, Raja Indra membangun satu bangunan suci yang dinamai Wenuwana, artinya hutan bambu. Kabarnya, inilah yang membuat Casparis menyimpulkan bahwa latar belakang pembangunan Candi Mendut adalah sebuah tempat suci Raja Indra.

6. Candi Pawon
Tak jauh dari Candi Mendut, jangan lupa sekalian singgah ke Candi Pawon. Pada abad ke-20 silam, candi ini ditemukan dalam keadaan rusak di antara semak-semak. Lalu, bangunan ini pun dipugar pada tahun 1903. Tidak banyak informasi yang menceritakan tentang candi ini, tetapi dari sebuah catatan milik J.G. de Casparis, Candi Pawon dibangun lagi-lagi saat Dinasti Syailendra sedang berkuasa.

Namun, bukti keberadaan Dinasti Syailendra sebagai pemilik candi ini tidak didapatkan, karena tak adanya arca bercorak Buddha. Meskipun demikian, terdapat hiasan-hiasan berupa pohon hayati yang hingga kini digunakan sebagai simbol dari kalpataru. Hiasan ini diapit oleh Kinara-Kinari, sebuah makhluk berbadan burung dengan kepala manusia dan pundi-pundi.

7. Ketep Pass
Adalah sebuah tempat wisata di Magelang yang menyuguhkan pemandangan alam berupa megahnya Gunung Merapi yang bisa dipandangi dari jarak yang cukup dekat. Tempat wisata di Magelang yang dahulu bernama Gardu Pandang Ketep ini dibangun pada lahan seluas 8000 meter persegi. Di sekitarnya, terdapat banyak penjaja makanan ringan, seperti misalnya penjaja jagung bakar, mi instan, dan susu jahe.

Beberapa tahun berselang, tempat wisata di Magelang yang satu ini telah mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Tak hanya berupa gardu pandang, sekarang telah terdapat pula Museum Vulkanologi yang menampilkan segala informasi seputar aktivitas Gunung Merapi. Selain itu, ada pula teater mini yang akan memutarkan film sejarah Gunung Merapi, perlengkapan Pancaarga, dan teropong.

8. Punthuk Setumbu
Ingin menyaksikan fenomena matahari terbit atau tenggelam yang begitu menawan? Punthuk Setumbu adalah tempat wisata di Magelang yang tepat untuk Anda tuju. Bertemankan Gunung Merbabu dan Merapi di antaranya, datang dan berpulangnya matahari menjadi peristiwa paling indah yang tak boleh Anda lewatkan. Siluet Candi Borobudur dari kejauhan juga akan membuat mata Anda semakin menatap takjub dan mulut tak hentinya berdecak kagum.

Sebelum menjadi sebuah destinasi wisata favorit, dahulu Punthuk Setumbu hanyalah sebuah bukit setinggi 400 meter yang dimanfaatkan oleh penduduk setempat sebagai ladang. Tersedia gazebo untuk pengunjung bersantai sembari menunggu datang atau pulangnya matahari. Waktu yang paling tepat untuk mengunjungi tempat wisata di Magelang yang satu ini adalah saat musim kemarau datang, atau antara bulan Juni hingga Agustus.

9. Pinusan Kragilan
Berada di kaki Gunung Merbabu, Pinusan Kragilan merupakan sebuah tempat wisata di Magelang yang didominasi oleh hamparan pepohonan pinus yang menjulang. Oleh para pengunjung, tempat wisata ini lebih akrab disapa dengan sebutan Top Selfie Pinusan Kragilan. Pemberian nama ini bukan tanpa alasan, karena memang ada banyak sekali tempat berfoto yang pemandangannya begitu menakjubkan. Salah duanya adalah di bagian tengah hutan dan di jalanan lurus yang lokasinya tepat di setelah pintu masuk.

Sembari menjelajah hutan dan berfoto, Anda bisa sekaligus menyusuri Sungai Selo Tumpang yang juga mengalir di sepanjang hutan pinus ini. Hanya dengan membayar tiket masuk sebesar Rp10.000 per orang, Anda sudah bisa mendapatkan liburan yang amat sempurna. Namun, perlu diingat bahwa Anda tidak diizinkan untuk mendirikan tenda dan berkemah di sini.

10. Rumah Kamera
Seperti namanya, destinasi satu ini memiliki bentuk yang teramat unik, yaitu menyerupai kamera tipe DSLR dengan lensa yang panjang. Tanggol Anggien Jatikusumo, sang pemilik, adalah seorang pelukis asal Semarang yang kini telah lama tinggal di Pulau Dewata, Bali. Awalnya, Tanggol membangun Rumah Kamera ini hanyalah sebagai tempat untuk galeri lukisannya sekaligus sekolah lukis.

Bagian dalam rumah ini berisi hasil karya sang pemilik sendiri, baik dalam coretan pena atau campuran tinta. Terkadang, Tanggol mengunjungi rumah miliknya ini, jadi Anda bisa bertemu dengannya jika datang pada saat yang tepat. Daya tarik Rumah Kamera ini ada pada bagian atapnya atau puncak lensanya. Dari sini, Anda bisa menyaksikan pemandangan Gunung Merbabu, Sumbing, dan Merapi yang memesona.

Destinasi wisata yang berlokasi di Jalan Majaksingi, Kabupaten Magelang ini bisa Anda kunjungi setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB dengan membayar biaya masuk sebesar Rp15.000 per orang. Jangan lupa untuk mengabadikan hasil karya Tanggol yang apik dan unik dalam lensa kamera Anda, ya!

11. Museum OHD
Kota Magelang tak hanya kaya akan destinasi wisata yang menyuguhkan pemandangan alam nan eksotis. Anda juga bisa menemukan wisata menarik lainnya, seperti misalnya Museum OHD. Museum yang berlokasi di Jalan Jenggolo No. 14, Kota Magelang ini adalah museum pribadi milik Dr. Oei Hong Djien yang memajang semua benda-benda koleksinya. Nama museum ini pun diambil dari singkatan namanya, OHD.

Dr. Oei memulai menampilkan koleksinya sejak tahun 1970 silam. Hingga kini, lebih dari 2.000 koleksi telah terpampang di museum ini. Tempat wisata di Magelang ini buka mulai dari pukul 10.00 hingga 17.00 WIB setiap hari, kecuali hari Selasa dan hari libur. Biaya masuk yang harus Anda bayar untuk bisa melihat koleksi Dr. Oei di museum ini adalah Rp50.000 per orang.

12. Air Terjun Kedung Kayang
Air Terjun Kedung Kayang terkenal bukan hanya karena panorama alamnya, melainkan karena mitos di balik adanya tempat wisata di Magelang ini. Pancuran airnya berasal dari tiga mata air yang keluar dari retakan bebatuan. Di balik derasnya pancuran air, terdapat sebuah gua yang konon katanya sering digunakan untuk bertapa.

Tak berhenti sampai di situ, mitos ini pun masih berlanjut hingga pada penamaan destinasi wisata ini. Kabarnya, air terjun ini dinamai dari tiga orang empu, yaitu Empu Khalik, Empu Panggung, dan Empu Putut. Lokasi ini merupakan tempat tinggal ketiganya. Lalu, mereka pun mengadakan sayembara melempar telur. Lokasi pecahnya terlu inilah yang kemudian menjadi asal mula ketiga sumber pancuran airnya.

13. Air Terjun Silawe
Masih seputar wisata air terjun, selanjutnya ada Air Terjun Silawe. Lokasi destinasi wisata ini ada di Dusun Kopeng Kulon, Desa Sutopati, Kabupaten Magelang, tepat di lereng Gunung Sumbing bagian selatan. Air terjun ini tak jauh dari Gardu Pandang Ketep dan Air Terjun Kedung Kayang, tetapi masih banyak yang belum mengetahuinya karena sulitnya akses untuk menuju ke tempat wisata di Magelang yang satu ini.

Saat hendak dibuka menjadi sebuah destinasi wisata, tempat ini memiliki banyak sekali sarang laba-laba, atau yang dalam Bahasa Jawa disebut “lawe”. Inilah yang menjadi asal mula penamaan Air Terjun Silawe. Di lokasi yang sama, Anda bisa sekalian mampir ke Curug Sigong. Pemandangan yang disuguhkan kedua air terjun ini akan membuat pengalaman liburan Anda semakin tak terlupakan.

14. Desa Candirejo
Saat berkunjung ke Magelang, sempatkanlah untuk mengenal budaya dan tradisinya yang unik. Cobalah berkunjung ke Desa Candirejo, karena di desa yang berlokasi sejauh 2,5 kilometer saja dari Candi Borobudur ini, Anda akan menemukan berbagai cerita dari para penduduk lokal yang menarik. Kabarnya, dahulu desa ini menjadi tempat menginap para wisatawan yang akan mengunjungi Candi Borobudur.

Anda pun bisa menginap di sini dan menikmati berbagai macam wisata yang ditawarkan oleh para penduduk, mulai dari wisata agro, budaya, hingga wisata alamnya. Tak cukup sampai di situ saja, jangan lupa juga untuk mempelajari tradisi dan adat masyarakat setempat yang hingga kini masih dipertahankan dan dilestarikan eksistensinya, meskipun zaman telah berubah modern sejak lama. Jadi, saat Anda mengunjungi dan menikmati megahnya Candi Borobudur, jangan sampai lupa untuk mampir ke Desa Candirejo.

15. Pemandian Air Hangat di Candi Umbul
Sebelum pulang, relaksasikan tubuh dan pikiran Anda dengan cara mandi air hangat di Pemandian Candi Umbul. Berdasarkan penuturan masyarakat setempat, pemandian ini dahulu adalah tempat sang putri raja membersihkan diri setelah menjalani berbagai ritual yang dilangsungkan di Candi Borobudur. Lokasi pemandian ini menjadi satu dengan Candi Umbul, salah satu candi bercorak Hindu yang dibangun pada abad ke-9 Masehi, tepatnya saat Kerajaan Mataram kuno masih berjaya.

Dalam Bahasa Jawa, kata ‘umbul’ memiliki arti muncul. Adanya gelembung udara yang muncul dari dasar kolam menjadi asal mula nama pemandian ini. Ada dua kolam yang bisa Anda pilih, masing-masing memiliki air hangat dan air biasa. Keduanya sama-sama menyegarkan badan, karena Anda akan ditemani dengan pemandangan alam yang begitu memukau selama berenang di tempat wisata di Magelang yang satu ini.

Pemandian ini berada di Desa Kartoharjo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, bersisian dengan Telaga Bleder dan Curug Sekar Langit. Di sekitar lokasi, Anda akan melihat sisa-sisa reruntuhan Candi Umbul yang berserakan dan dibiarkan begitu saja. Meskipun demikian, ternyata kaki atau fondasi sebenarnya dari Candi Umbul masih belum ditemukan hingga kini. Kabarnya, fondasinya telah terpendam dengan tanah dan belum bisa dipastikan letak sesungguhnya agar bisa dilakukan penggalian.

Lokasinya yang sejuk membuat tempat wisata di Magelang ini ramai dikunjungi setiap hari, terlebih saat akhir pekan dan musim liburan. Oleh karena itu, sebaiknya Anda berkunjung lebih pagi saat kolam pemandian belum terlalu ramai. Buka mulai pukul 06.00 hingga 17.00 WIB, biaya masuk pemandian ini adalah sebesar Rp10.000 saja per orang.
Share:

Blog Archive