Tips Travelling dan Gaya Hidup Milenial

Wednesday, 17 July 2019

Oleh-oleh Khas Jogja yang Paling Terkenal

Jalan-jalan di kota Yogyakarta memang selalu menyenangkan. Mengunjungi berbagai tempat wisata menarik di Jogja hingga memuaskan lidah dan perut dalam wisata kuliner keliling Jogja . Tiba saatnya untuk pulang, tentu saja Anda ingin kenangan tentang Yogyakarta hilang begitu saja. Salah satu hal yang bisa Anda lakukan tetap dapat diterima di Yogyakarta dibeli oleh-oleh Kota Pelajar ini.

Berikut 10 oleh-oleh khas Jogja yang bisa mengingatkan kembali tentang Yogyakarta saat Anda telah tiba di rumah nanti:

1. Bakpia
Siapa yang tak kenal bakpia?
Camilan ini sudah melekat dan identik dengan Yogyakarta.
Bakpia merupakan kue yang terbuat dari adonan tepung terigu berisi kacang hijau dan dimasak dengan cara dipanggang.

Bakpia juga erat membahas dengan budaya Tionghoa.
Dahulu, bakpia diisi dengan daging babi, namun karena pengaruh Islam di Jawa, bakpia isi kemudian diganti dengan kacang hijau yang telah dicincang dan diberi rasa manis dari gula.

Saat ini, bakpia sudah banyak berkembang.
Berbagai varian rasa mulai diciptakan guna menarik perhatian pembeli.
Anda bisa membeli bakpia dengan rasa durian, coklat, keju, kumbu hitam dan berbagai varian rasa lainnya.

Bakpia dapat dengan mudah Anda temui di kawasan Jalan Malioboro , Pasar Beringharjo dan berbagai pusat oleh-oleh yang tersebar di Yogyakarta.

2. Yangko
Ini dia kue moci khas Yogyakarta.
Yangko memang mirip sekali dengan kue moci, jajanan yang terbuat dari tepung beras ketan ini memiliki tekstur yang kenyal, berisi kacang cincang dan rasanya manis sah dengan kue moci.
Yangko memiliki penampilan yang sangat menarik, dengan bentuk kotak dan warna-warni cerah serta taburan tepung.
Satu kotak yang berisi 30 buah dengan rasa yang bervariasi.

Salah satu produsen yangko yang populer di kota Yogyakarta adalah Yangko Pak Prapto.
Yangko Pak Prapto juga disebut sebagai yangko generasi pertama karena telah ada sejak tahun 1921.
Anda dapat menemukan Yangko Pak Prapto di Jalan Pramuka No. 82, Yogyakarta.
Selain di sini, Anda juga dapat menemukan yang mudah dengan semua penjuru kota.

3. Geplak
Yogyakarta memang terkenal dengan kulinernya yang bercitarasa manis, termasuk untuk camilannya.
Salah satu yang Anda coba bisa dibuat oleh-oleh adalah geplak.

Geplak dibuat dari kelapa yang diiris tipis dan dimasak dengan campuaran gula.
Saat ini, geplak telah disetujui sehingga tersedia dalam berbagai varian rasa dan warna yang diperbaiki.
Geplak identik dengan rasa yang sangat manis, bahkan jika Anda meminum teh manis setelah menyantap geplak, teh yang Anda minum akan terasa tawar.

4. Gudeg Kering
Menyukai gudeg tapi khawatir basi saat ingin membawa pulang makanan ini? Tenang.
Anda bisa membawa gudeg kering oleh-oleh untuk keluarga di rumah.

Gudeg sebenarnya ada dua jenis, gudeg basah dan gudeg kering.
Untuk dibawa pulang ke kota asal, pasti gudeg kering lebih cocok. Gudeg kering tidak lebih berbeda dari gudeg basah, hanya saja proses memasaknya membutuhkan waktu lebih lama dan rasanya lebih mahal dari gudeg basah.
Gudeg kering bisa bertahan sampai 3 hari, untuk penyimpanan yang lebih baik disimpan di lemari es.

Salah satu tempat yang menjual gudeg jenis ini adalah Gudeg Yu Djum yang terletak di Jalan Kaliurang 5, Yogyakarta.
Di sini, Anda bisa menyantap gudeg di tempat atau memesan paket untuk di bawa pulang.
Gudeg yang dibawa pulang biasanya dikemas dalam besek atau kendil, sesuai keinginan Anda.

5. Coklat Monggo
Tidak perlu jauh-jauh ke Belgia untuk dapat menikmati nikmat coklat.
Di Yogyakarta, Anda dapat menikmati cokelat Yogyakarta dengan cita rasa Belgia, disebut Coklat Monggo.

Coklat Monggo diolah dari biji coklat pilihan yang didapat dari Jawa, Sumatera dan Sulawesi.
Pemilik Coklat Monggo ini berkebangsaan Belgia, sehingga ia tahu benar cara meracik cokelat yang tepat dan menghasilkan rasa yang nikmat khas cokelat di negerinya.

Meskipun pemiliknya orang asing, Coklat Monggo tetap membawa budaya Jawa.
Hal ini dapat terlihat dari namanya, 'monggo', yang dalam bahasa Jawa berarti 'tolong'.
Hal lain yang terlihat dari kemasan coklat yang menampilkan gambar wayang.
Selain itu, Coklat Monggo juga sangat ramah lingkungan.
Kemasannya terbuat dari kertas daur ulang yang aman untuk kemasan makanan.

Anda bisa datang ke Jalan Dalem KG III / 978, Kotagede, Yogyakarta.
Di sini, selain membeli cokelat Anda juga bisa melihat langsung proses pembuatan cokelat dari dapurnya yang hanya disekat dinding kaca.

6. Salak Pondoh
Gunung Merapi memberikan bantuan khusus untuk masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya.
Tanah di beberapa daerah seperti Magelang, Muntilan dan Sleman sangat subur dan cocok untuk budidaya buah salak pondoh.
Salak pondoh memiliki ciri khas daging yang berwarna putih dan rasanya manis segar.
Sekali mencicipinya, tak cukup satu buah salak pondoh.

Menarik, terletak satu tempat agrowisata, salak pondoh yang terletak di Kampung Gandung, Bangunkerto, Sleman.
Kawasan seluas 27 hektar ini dilengkapi dengan taman bermain anak, kolam renang dan juga kolam pancing.

Selain dapat membeli salak di kawasan agrowisata, Anda juga bisa dengan mudah menemukan salak pondoh di kios-kios buah di sepanjang jalan kota.

7. Batik
Batik tak bisa dilepas begitu saja dari Yogyakarta.
Batik juga selalu masuk dalam daftar oleh-oleh yang wajib dibeli oleh wisatawan yang datang ke kota ini.
Batik tak hanya terdiri dari kain dan pakaian.
Kreatifitas warga Yogyakarta membuat batik dapat diaplikasikan dalam berbagai bentuk, disebut saja tas, syal dan sandal.

Tempat yang bisa Anda kunjungi untuk berburu batik tentu saja kawasan Jalan Malioboro dan Pasar Beringharjo.
Selain dua tempat populer ini, Anda bisa mengunjungi Desa Karebet yang merupakan desa wisata penghasil kerajinan batik.

Di Desa Karebet, Anda bisa melihat batik hanya pada pakaian dan tas.
Di sini, batik tampak lebih menarik karena diaplikasikan di kayu dalam bentuk topeng, gelang dan lain-lain.

8. Kerajinan Perak
Kerajinan perak menjadi jenis oleh-oleh khas Jogja lainnya yang wajib Anda beli.
Untuk mendapatkan kerajinan perak ini, silakan datang ke Kotagede, kembali 5 km dari pusat kota Yogyakarta, yang dikenal sebagai sentra penghasil kerajinan perak sejak zaman Kerajaan Mataram.

Di Kotagede, Anda dapat menunjukkan ruang kerajinan perak atau langsung ke rumah-rumah pengrajin secara langsung.
Bentuk kerajinan perak di sini mulai beragam mulai dari perhiasan sampai hiasan dinding / meja.
Kualitasnya pun tak perlu diragukan lagi.
Kerajinan perak di sini telah banyak dikirim ke luar negeri sejak zaman Belanda.

9. Gerabah Kasongan
Gerabah Kasongan adalah oleh-oleh yang lain yang boleh Anda terima.
Jika sebelumnya Anda pernah berburu kerajinan perak di Kotagede, sekarang berburu kerajinan dari tanah liat di Desa Kasongan.

Gerabah khas Desa Kasongan ini memiliki kualitas yang bagus.
Gerabah dapat Anda temui dalam beragam bentuk mulai dari guci, vas bunga, lampu hias sampai asbak.
Di sini, Anda juga bisa melihat langsung proses pembuatan gerabah mulai dari pembuatan tanah hingga pembuatan dan pewarnaan.

10. Kaos Dagadu
Satu lagi yang wajib Anda bawa pulang dari Yogyakarta adalah kaos Dagadu.
Kaos ini identik dengan plesetan lucu khas Yogyakarta yang disetujui akan membuat Anda tertawa.

Dagadu sendiri diterjemahkan dari bahasa Walikan atau bahasa gaul Yogyakarta, yang berarti 'matamu'.
Hal ini semakin jelas terlihat di logo kaos yang membentuk mata.

Untuk tempat pembelian, Anda dapat menemukan kaos ini di Mal Malioboro, Ambarukmo Plaza dan di daerah Pakuningratan yang merupakan lokasi pabriknya berada.
Saat ini ada banyak sekali kaos abal-abal yang mencatut nama Dagadu.
Agar tak tertipu, disetujui Anda membeli di tiga tempat tersebut.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive